Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u1036431/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 36
Berkarya, Salah Satu Cara Kreatif Menjadikan Rumah sebagai Tempat Belajar - KPI Indonesia

Berkarya, Salah Satu Cara Kreatif Menjadikan Rumah sebagai Tempat Belajar

Β 

Berkarya, Salah Satu Cara Kreatif Menjadikan Rumah sebagai Tempat Belajar – Aktivitas pembelajaran daring harus bisa memberikan pembelajaran yang bermakna, sesuai minat siswa, dan menghasilkan sebuah produk yang nantinya harus diberi umpan balik. Pembelajaran semacam ini sangat mendukung kenyamaman anak dalam belajar.

Tuntutan untuk belajar di rumah tentunya memerlukan adaptasi baru lagi karena lingkungan belajar yang berbeda dari sekolah. Peran orang tua juga akan lebih maksimal dalam mengarahkan anak-anak untuk tetap belajar dan produktif selama di rumah.

Pembelajaran di rumah pastinya akan lebih terganggu dengan kasur, gadget, televisi, atau mainan-mainan yang biasanya dimainkan di rumah. Hal ini perlu diatasi dengan cara-cara kreatif dalam memanfaatkan situasi pembelajaran di rumah. Salah satu cara kreatif yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan potensi anak melalui sebuah karya.

Setiap anak memiliki minat dan potensinya masing-masing. Kemendikbud menganjurkan agar aktivitas dan tugas pembelajaran dari rumah dibuat bervariasi dan sesuai minat serta kondisi masing-masing siswa. Minat dan potensi ini bisa dikembangkan mejadi sebuah produktifitas hingga menciptakan karya. Kira-kira karya apa aja nih yang bisa dikembangkan sesuai minat anak? Nah, check it out yuk!

1. Karya Tulis

Anak-anak yang suka berkecimpung dengan dunia literasi, seperti membaca dan menulis, akan sangat berpotensi jika minatnya ini dikembangkan menjadi sebuah produk karya tulis.

Tentunya karya tulis disini banyak macamnya. Ada karya sastra dan karya ilmiah. Anak-anak yang menyukai puisi, cerita pendek, novel, cerita imajinatif, dapat dikembangkan minatnya dengan menulis beberapa cerita lalu menjadikannya sebuah buku fiksi. Sedangkan anak-anak yang menyukai karya ilmiah seperti jurnal penelitian, makalah, bacaan berita, opini, dapat dikembangkan minatnya untuk menulis tulisan-tulisan ilmiah. Bisa dimulai dengan merangkum bacaan ilmiah yang dibaca, atau menuliskan pendapat terkait peristiwa yang sedang terjadi di sekitarnya. Tulisan-tulisan ini dapat dikumpulkan menjadi sebuah buku pribadi.

Pembelajaran seperti ini akan memberikan makna yang berbeda untuk anak. Karena selain menambah wawasan, keterampilan anak juga diasah menjadi lebih cakap.

2. Film Pendek

Kesukaan anak terhadap film sebagai amunisi tontonan sangatlah penting untuk diawasi oleh orang tua. Anak-anak biasanya sangat suka menonton film mulai dari kartum hingga ada yang menonton sinetron karena mengikuti orang tuanya yang seringkali nonton sinetron.

Minat anak yang menyukai dunia perfilman dapat dijadikan peluang untuk mengasah potensinya. Orang tua dan anak bisa bekerjasama untuk membuat sebuah film pendek tentang kehidupan sehari-hari, contohnya membuat film tentang membantu ibu memasak, atau film tentang menolong tetangga. Hal ini dapat berdampak positif karena kesukaan anak terhadap hiburan tontonan dapat menghasilkan sebuah produk sehingga anak juga dapat memahami proses dari suatu pembuatan film.

3. Vlog

Salah satu dunia hiburan yang sedang viral sekarang adalah adanya vlog (video blogging). Anak-anak yang suka mendokumentasikan kegiatannya dapat dimanfaatkan potensinya dengan menjadikan kegiatannya sebagai bahan pembuatan vlog. Misalkan, membuat vlog tentang cara membuat kue ulang tahun, atau cara mengerjakan soal-soal pelajaran. Selain itu juga bisa tentang cara menghafal cepat versinya sendiri, atau berbagai topik lain yang ingin dibagikan kepada orang lain. Bagi anak-anak yang suka travelling, bisa juga tuh membuat konten testimoni keindahan tempat liburan yang pernah dikunjungi.

4. Gambar/lukisan

Kesukaan anak terhadap gambar dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai lebih. Misalnya, menjadikan gambar-gambar itu sebagai buku cerita bergambar. Atau memaksimalkan potensi tersebut dalam teknologi dengan memanfaatkan aplikasi gambar seperti corel draw, photoshop, paint, dan lain-lain. Bisa juga dengan mulai menggambar di kanva dengan cat air hingga menjadi lukisan mahakarya. Semua cara ini tentunya akan melejitkan potensi anak dalam menggambar. Selain berguna untuk menambah keterampilan, produk yang dihasilkan juga dapat menambah penghasilan.

5. Handmade/Kerajinan Tangan

Beberapa anak sangat menyukai bereksplorasi mandiri untuk membuat barang-barang kesukaannya, seperti gantungan kunci, dompet, kerudung, dan lain-lain. Jika anak memiliki kecenderungan potensi semacam ini, maka dapat dimaksimalkam untuk membuat kerajinan tangan versinya sendiri. Jika kerajinan tangan yang dibuat cukup layak, maka dapat dijual kepada orang lain. Disini anak juga akan belajar ilmu marketing. Maka secara bersamaan, anak telah belajar mengasah keterampilannya dalam kerajinan tangan, dan menambah wawasan tentang marketing.

6. Masakan/Jajanan

Tidak jarang anak-anak sangat suka memasak karena sering membantu ibunya ketika memasak untuk keluarga. Jika potensi anak cenderung pada keterampilan memasak, maka orang tua dapat memaksimalkan potensi tersebut hingga menciptakan masakan/jajanan versinya sendiri. Dalam prosesnya, anak-anak juga dapat diajarkan tentang kandungan gizi dalam makanan dan dampaknya bagi tubuh. Hal ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan anak dalam dunia ilmu pengetahuan alam. Maka keuntungan yang didapatkan oleh anak bukan sekadar mengasah keterampilan, tapi juga menambah keilmuan.

7. Fotografi

Keberadaan teknologi yang semakin canggih saat ini memberikan peluang besar bagi anak-anak untuk bereksplorasi dengan minatnya. Salah satu kegemaran anak-anak yang melibatkan peran teknologi adalah menjepret gambar. Mengambil gambar dengan sudut pandang yang unik tentunya bukan hal mudah. Jika anak memiliki potensi ini, maka sangat bagus untuk dikembangkan.

Di kalangan masyarakat, banyak sekali acara semacam pameran foto. Jika anak maksimal dalam mengembangkan potensi ini, maka karyanya bisa dipublikasikan melalui pameran foto yang mana nanti akan diapresiasi oleh banyak orang. Meski tidak melalui pameran, juga bisa dibagikan melalui media sosial yang sudah banyak digunakan di kalangan masyarakat, seperti Instagram, facebook, twitter, dan lain-lainnya.

Nah, dari ketujuh karya tersebut, sahabat pendidik sudah mengantongi karya yang mana aja nih dari anak didik? Tentunya, karya disini bukan sekadar produk tanpa tindak lanjut. Melainkan sebagai langkah awal untuk memaksimalkan potensi anak hingga ke ranah yang lebih bessr, seperti penjualan produk.

Sahabat pendidik, berkarya disini hanya salah satu cara untuk memaksimalkan potensi anak selama belajar di rumah. Belajar dengan minat yang disukai tentu akan lebih asyik bagi anak-anak. Menjadika kesukaannya sebagai sebuah produk pasti akan terlihat lebih menantang daripada sekadar main. Itu sebabnya kita perlu memberi pembelajaran dengan cara-cara kreatif selama anak belajar din rumah. Salah satunya dengan memaksimalkan potensi anak menjadi sebuah karya.

Informasi Penting :

Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan dimasa pandemi Covid-19 ini, Kualita Pendidikan Indonesia akan membantu sahabat pendidik untuk melakukan proses belajar mengajar jarak jauh. Klik disini untuk informasi lebih lanjut.

Bagikan Artikel :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on pinterest
Pinterest

5 Responses

  1. Selama belajar dirumah Home Schooling beraneka ragam siswa menuykai pembelajaranx. Wales memberi tgs sesuai jawal seharian ,stl bikin kreatifitas you life skill , suka leterasi bikin
    puisi ,anak 2 yg menyujaikai dipinjami bk diperpustaan .3uhr di kumlk , bikin keterampilan dompet dari kain bekas dijual sesam temanx.
    Ad yg bikin masakn dst.Syukron Ustadz infxπŸ™πŸ‘

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Support Aplikasi Menyenangkan Bagi Guru dan Siswa

Di era pandemi saat ini wabah virus covid-19 menjadikan pembelajaran tatap muka menjadi tidak relevan dampaknya para guru dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara online. Bahkan …

Read More β†’

Tantangan Membaca di Era Digital

Era digital sekarang ini ternyata secara tidak sadar mengubah kegiatan yang kita kenal sebagai membaca. Tidak hanya itu, era digital juga telah mengubah pengertian membaca, cara orang …

Read More β†’

Workshop Menuju Sekolah Bermutu

Mulai tanggal 27 September sampai dengan 29 September dilangsungkan workshop yang ditujukan untuk membenahi manajemen sekolah di SDIT An Nahl Tabalong Kalimantan Selatan. Kegiatan ini …

Read More β†’